Gunung Merapi Meletus, ini Akibat yang ditimbulkan

Walaupun telah hampir sepekan tapi ketebalan abu vulkanik Merapi masih sangat dirasakan oleh warga dusun Panggungan, Wonolelo, Kecamatan Sawangan. Terlebih sampai kini hujan belum turun di daerah tersebut. Hal ini merupakan berita viral yang diinformasikan baru-baru ini.

Letusan gunung berapi yang telah terjadi yang merupakan salah satu berita terupdate. Letusan ini bukan hanya mengakibatkan dampak langsung. Dalam jangka panjang, letusan gunung berapi akan memberi dampak buruk bagi kesehatan masyarakat sekitar. Supaya anda lebih paham pada artikel ini akan dijelaskan apa saja akibat yang ditimbulkan letusan gunung merapi.

Apa saja yang diakibatkan letusan gunung merapi?

Menumpahkan abu vulkanik yang panas

Abu vulkanik yang panas bisa menghambat semua yang dilewatinya. Hal ini memicu pencemaran udara dari abu gunung api tadi. Abu gunung berapi mempunyai beberapa kandungan zat berbahaya seperti hidrogen sulfide, sulfur dioksida, nitrogen dioksida dan material debu yang kemungkinan besar mengandung racun.

Keberadaan abu ini akan melumpuhkan semua kegiatan warga lebih kurang, termasuk juga aktifitas ekonomi yang berhenti. Beragam material yang dikeluarkan gunung berapi bisa memicu timbulnya bibit penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan, batuk-batuk, sakit kulit, dan lain sebagainya.

Terjadinya awan panas

14 Maret 2023 BBPTKG Yokyakarta mencatat awan panas meluncur pada pukul 05.50 WIB. dengan jarak luncur 2 KM, kemudian disusul awan panas pada pukul 05.59 WIB. dengan jarak luncur 1,6 KM kearah kalikrasak. Saat awan panas guguran terjadi teramati angina bertiup kearah tenggara.

Sampai saat ini Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yokyakarta masih menetapkan tingkat aktivitas gunung merapi pada level 3 atau siaga.

Peredaran lava panas

Gunung berapi yang meletus menyebabkan terjadiya sirkulasi lava. Gunung berapi memiliki suhu 7000 hingga 1200oC. menggunakan panas yang sangat tinggi, aliran lava ini bisa menghambat dan membakar apapun yang dilewatinya.

Namun masyarakat atau penduduk masih bisa menyelamatkan diri berasal peredaran lava ini sebab alirannya sangat lambat yaitu kurang lebih 5-300 meter/hari. Meskipun sangat lambat jika sudah terjadi aliran lava BPPTKG menganjurkan masyarakat untuk mengungsi ketempat yang jauh agar terhindar dari lava ini.

Terjadinya lahar

Gunung berapi yang meletus juga mengakibatkan terjadinya lahar. Lahar ini terjadi setelah proses terjadinya hujan. Lahar hujan bisa terbentuk usang setelah gunung berapinya meletus. besar atau kecilnya lahar hujan dipengaruhi oleh intensitas curah hujan, semakin deras hujan yang terjadi maka akan semakin besar pula laharnya.

Warga mengungsi

Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merekomendasikan pengungsian untuk warga sekitar yang dekat dengan kawasan gunung merapi. Sebab letusan gunung merapi ini menyebabkan hujan abu dikawasan tersebut sehingga bisa mengganggu aktiftas warga disekitar kawasan gunung merapi tersebut.

Selain itu Hujan abu juga bisa menyebabkan gangguan pertapasan. Sebab hujan abu membawa material halus dari hasil letusan gunung berapi dan ini sangat berbahaya. Jika material halus itu terhirup lalu masuk ke paru-paru dengan paparan cukup tinggi maka hal ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas dan batuk serta iritasi.

Harga sayuran meningkat

Akibat tebalnya debu vulkanik Merapi yang menempel pada sayuran yang ada di sawah dan ladang, hal ini memicu lonjakan harga sayuran. Salah satu warga dusun Panggungan yang mata pencariannya sebagai tukang sayur keliling, mengeluhkan kondisi harga sayuran ini. Harga sayuran naik, apalagi untuk Cesin, Kol bunga dan Kentang “ungkapnya”.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *